Kamis, 22 Desember 2011

BAB I SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU YANG MENGKAJI HUBUNGAN MASYARAKAT



Semester 1


STANDAR KOMPETENSI
1.  Memahami perilaku keteraturan hidup sesuai dengan nilai dan norma 
     yang berlaku dalam masyarakat

KOMPETENSI DASAR
1.1.   Menjelaskan fungsi sosiologi sebagai ilmu yang mengkaji hubungan 
        masyarakat dan lingkungan

INDIKATOR
  1. Mendefinisikan pengertian sosiologi
  2. Mengidentifikasi sejarah perkembangan sosiologi
  3. Mendeskripsikan metodologi sosiologi
  4. Mendeskripsikan ruang lingkup sosiologi
  5. Mengidentifikasi konsep realitas social masyarakat
  6. Mengidentifikasi kegunaan sosiologi
  7. Menganalisis hubungan sosiologi dan ilmu-ilmu lainnya

A.    Pengertian Sosiologi
Istilah sosiologi pertama kali dikemukakan oleh ahli filsafat, moralis sekaligus sosiolog berkebangsaan Perancis, Auguste Comte melalui sebuah karyanya yang berjudul Cours de Philosophie Positive. Secara etimologis ( asal kata ) sosiologi berasal dari kata socius dan logos. Dalam bahasa Romawi ( Latin ) socius berarti teman atau sesama dan logos yang artinya ilmu. Jadi, secara harfiah sosiologi berarti membicarakan atau memperbincangkan pergaulan hidup manusia. Pengertian tersebut akhirnya diperluas menjadi ilmu pengetahuan yang membahas dan mempelajari kehidupan manusia dalam masyarakat.
Ada beberapa definisi menurut para ahli :

a. Pitirim A. Sorokin
Mengemukakan sosiologi adalah ilmu yang mempelajari beberapa hal berikut :
ₒ hubungan timbal balik antara aneka ragam sosial misalnya gejala ekonomi dan agama,    juga keluarga dan moral.
ₒ hubungan dan pengaruh timbal balik antara gejala sosial dan non sosial.
ₒ ciri-ciri umum semua jenis gejala sosial.
b. Selo Soemardjan dan Soeleman Soemardi
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial, termasuk perubahan sosial.
c. Auguste Comte
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari manusia sebagai makhluk yang mempunyai naluri untuk senantiasa hidup bersama dengan sesamanya.

B.     Sejarah perkembangan sosiologi

              Sosiologi termasuk ilmu yang paling muda dibandingkan dengan ilmu-ilmu social yang ada. Sejak abad pencerahan ( abad ke- 17 M ), terjadi sejumlah perubahan besar di dunia, terutama di Eropa. Akan tetapi perubahan yang revolusioner terjadi sepanjang abad ke-18 M. Perubahan itu dikatakan revolusioner karena dengan cepat struktur/tatanan masyarakat lama berganti dengan struktur yang baru. Revolusi social sepanjang abad ke-18 itu, paling jelas tampak dalam Revolusi Amerika, Revolusi Industri, dan Revolusi Perancis. Ketiga revolusi itu berpengaruh ke seluruh dunia. Gejolak Abad revolusi itu menggugah para ilmuwan pada pemikiran  bahwa perubahan masyarakat harus dapat dianalisis.
              Sejak abad ke-19, sejumlah ilmuwan menyadari perlunya  secara khusus mempelajari kondisi dan perubahan social. Para ilmuwan berupaya membangun suatu teori sosial berdasarkan  ciri-ciri hakiki masyarakat pada tiap tahap peradaban manusia. Untuk membangun teori itu, perhatian mereka tercurah pada      perbandingan masyarakat dan peradaban manusia dari masa ke masa. 
              Ilmuwan yang sampai sekarang diakui sebagai Bapak Sosiologi adalah Auguste Comte. Rintisan Comte mendapat sambutan luas, tampak dari tampilnya sejumlah ilmuwan besar sosiologi antara lain : Pitirin A Sorookin, Herbert Spencer, Karl Marx, Emile Durkheim,George Simmel dan Max Weber.
C.     Objek Kajian Sosiologi
Objek kajiannya adalah tentang perilaku sosial individu maupun kelompok individu dalam masyarakat. Objek kajian sosiologi ini senantiasa bersifat aktual karena masyarakat terus-terus mengalami proses sosial dan perubahan-perubahan dalam struktur dan pola interaksinya.

D.    KONSEP-KONSEP DASAR DALAM SOSIOLOGI
a.       Masyarakat
Menurut para ahli :
• Prof.Selo Soemardjan,masyarakat adalah sekumpulan orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan (sebagai pedoman hidupnya).
•Prof.Koentjaranigrat, masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut sistemadat istiadat tertentu yang bersifat kontinue dan terikat oleh rasa identitas bersama (yaitu kebudayaan).
b.      Interaksi Sosial
Adalah hubungan dan pengaruh timbale balik antar individu, antar individu dan kelompok dan antar kelompok.
c.       Sosialisasi
Sosialisasi merupakan proses individu belajar berinteraksi di tengah masyarakat.Melalui proses sosialisasi ,seorang individu akan memperoleh pengetahuan,nilai-nila dan norma-norma yang akan membekalinya dalam proses pergaulan.
d.      Perilaku Menyimpang
Merupakan bentuk perilaku masyarakat yang tidak sesuai dengan norma dan nilai yang berlaku.
e.       Pengendalian Sosial
Setiap masyarakat menginginkan adanya suatu ketertiban agar tata hubungan antarwarga masyarakat dapat berjalan secara tertib dan lancar,untuk kepentingan ini masyarakat membuat norma sebagai pedoman yang pelaksanaannya memerlukan suatu bentuk pengawasan dan pengendalian.
f.       Perubahan Sosial Budaya
Adalah semua bentuk perubahan struktur sosial dan budaya termasuk semua corak kebudayaannya.

E.     KONSEP-KONSEP TENTANG REALITAS BUDAYA
a.       Kemiskinan
b.      Kebodohan
c.       Kesenjangan sosial
d.      Kesenjangan budaya
e.       Status dan Peran

F.      HUBUNGAN ANTARA BERBAGAI KONSEP REALITAS SOSIAL BUDAYA
Berikut adalah beberapa contoh hubungan antara fenomena sosial yang satu dengan fenomena sosial yang lain dalam kehidupan realitas sosial budaya:

a.       Kemiskinan dan Kebodohan
Kemiskinan dan kebodohan adalah dua fenomena yang berkaitan timbal balik. Kemiskinan menyebabkan kebodohan selanjutnya kebodohan kembali menyebabkan kemiskinan.adapun solusi dari kemiskinan dan kebodohan adalah meningkatkan mutu pendidikan, meningkatkan kesempatan untuk memperoleh pendidikan, memberikan bantuan modal,dll.
b.      Modernisasi dan Kesenjangan sosial
Modernisasi merupakan upaya pembaharuan dengan mengubah pola pikir irrasional tradisional menjadi rasional modern.Proses modernisasi terlihat seperti meningkatnya pengetahuan ilmu dan tekhnologi yang menghasilkan industri dan peralatan modern. Dengan perkembangan ini menyebabkan pendapatan orang kaya semakin meningkat sebaliknya orang miskin malah terdesak oleh perkembangan tersebut. akibatnya menyebabkan kesenjangan sosial.
c.       Status dan Peran
Status merupakan posisi seseorang di tengah masyarakat. Setiap orang mempunyai lebih dari satu status dan tiap-tiap status menuntut peranan yang berbeda-beda.

G.     Metodologi Sosiologi

              Sebagai metode sosiologi menggunakan metode ilmiah dalam       mempelajari gejala-gejala alamiah khususnya gejala kemasyarakatan. Tekhnik dasar dalam metode ilmiah adalah observasi ilmiah atau penalaran. Menurut Paul B Horton tekhnik riset tersebut antara lain :

     a.  Study cross-section dan longitudinal
                   Study cross-section adalah suatu pengamatan yang meliputi suatu daerah yang luas dan dalam jangka waktu tertentu.Sedangkan studi longitudinal adalah suatu studi yang berlangsung sepanjang waktu yang menggambarkan suatu kecenderungan atau serangkaian pengamatan sebelum dan sesudahnya.
         
          b.  Eksperimen laboratorium dan eksperimen lapangan
                        Pada eksperimen laboratorium, subjek orang dikumpulkan di dalam suatui tempat atau laboratorium kemudian diberi pengalaman sesuai dengan yang diinginkan sang peneliti kemudian dicatat dan ditarik kesimpulan-kesimpulan. Penelitian eksperimen lapangan adalah pengamatan yang dilakukan di luar laboratorium di mana peneliti memberikan pengalaman-pengalaman baru kepada objek secara umum kemudian diamati hasilnya.

          c.  Penelitian pengamatan
                        Penelitian ini hampir sama dengan eksperimen, tetapi dalam penelitian ini kita tidak mempengaruhi terjadinya suatu kejadian.
    
     Menurut Soerjono Soekanto, metode yang digunakan adalah :
a.    Metode Kualitatif, yang mengutamakan bahan atau hasil pengamatan yang sukar diukur dengan angka-angka, meskipun kejadian itu nyata dalam masyarakat, antara lain :
1.      Metode histories, adalah metode yang mempergunakan analisis atas peristiwa-peristiwa dalam masa silam untuk merumuskan prinsip-prinsip umum.
2.      Metode Komparatif, adalah metode yang mementingkan perbandingan antara bermacam-macam masyarakat beserta bidang-bidangnya untuk mengetahui perbedaan, persamaan,dan sebab-sebabnya.
3.      Metode studi kasus, adalah metode pengamatan tentang suatu keadaan, kelompok, masyarakat setempat, lembaga maupun individu.

b.    Metode Kuantitatif, yang mengutamakan bahan keterangan dengan      angka-angka sehingga gejala yang diteliti dapat diukur dengan      menggunakan skala, indeks dan formula. Antara lain :
1.    Metode deduktif, yaitu metode yang dimulai dari hal-hal yang berlaku umum untuk menarik kesimpulan yang khusus.
2.    Metode induktif, yaitu metode yang mempelajari suatu gejala khusus untuk mendapatkan kesimpulan yang bersifat umum.
3.    Metode empiris, yaitu suatu metode yang mengutamakan keadaan-keadaan nyata di dalam masyarakat.
4.    Metode rasional, yaitu suatu metode yang mengutamakan penalaran dan logika akal sehat untuk mencapai pengertian tentang masalah kemasyarakatan.
5.    Metode fungsional, yaitu metode yang dipergunakan untuk menilai kegunaan lembaga-lembaga social masyarakat dan struktur social masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar