Semester
1
STANDAR KOMPETENSI
1. Memahami perilaku keteraturan hidup sesuai dengan nilai dan norma
yang berlaku dalam masyarakat
KOMPETENSI
DASAR
1.1.
Menjelaskan fungsi sosiologi sebagai ilmu yang mengkaji hubungan
masyarakat dan lingkungan
INDIKATOR
- Mendefinisikan
pengertian sosiologi
- Mengidentifikasi
sejarah perkembangan sosiologi
- Mendeskripsikan
metodologi sosiologi
- Mendeskripsikan
ruang lingkup sosiologi
- Mengidentifikasi
konsep realitas social masyarakat
- Mengidentifikasi
kegunaan sosiologi
- Menganalisis
hubungan sosiologi dan ilmu-ilmu lainnya
A. Pengertian Sosiologi
Istilah
sosiologi pertama kali dikemukakan oleh ahli filsafat, moralis sekaligus
sosiolog berkebangsaan Perancis, Auguste Comte melalui sebuah karyanya
yang berjudul Cours de Philosophie Positive. Secara etimologis ( asal
kata ) sosiologi berasal dari kata socius dan logos. Dalam bahasa Romawi (
Latin ) socius berarti teman atau sesama dan logos yang artinya ilmu. Jadi,
secara harfiah sosiologi berarti membicarakan atau memperbincangkan
pergaulan hidup manusia. Pengertian tersebut akhirnya diperluas menjadi
ilmu pengetahuan yang membahas dan mempelajari kehidupan manusia dalam
masyarakat.
Ada beberapa
definisi menurut para ahli :
a. Pitirim A. Sorokin
Mengemukakan
sosiologi adalah ilmu yang mempelajari beberapa hal berikut :
ₒ
hubungan timbal balik antara aneka ragam sosial misalnya gejala ekonomi dan
agama, juga keluarga dan moral.
ₒ
hubungan dan pengaruh timbal balik antara gejala sosial dan non sosial.
ₒ
ciri-ciri umum semua jenis gejala sosial.
b. Selo Soemardjan dan
Soeleman Soemardi
Sosiologi
adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial, termasuk
perubahan sosial.
c. Auguste Comte
Sosiologi adalah ilmu yang
mempelajari manusia sebagai makhluk yang mempunyai naluri untuk senantiasa
hidup bersama dengan sesamanya.
B. Sejarah perkembangan sosiologi
Sosiologi termasuk ilmu yang paling muda dibandingkan dengan ilmu-ilmu social
yang ada. Sejak abad pencerahan ( abad ke- 17 M ), terjadi sejumlah perubahan
besar di dunia, terutama di Eropa. Akan tetapi perubahan yang revolusioner
terjadi sepanjang abad ke-18 M. Perubahan itu dikatakan revolusioner karena
dengan cepat struktur/tatanan masyarakat lama berganti dengan struktur yang
baru. Revolusi social sepanjang abad ke-18 itu, paling jelas tampak dalam
Revolusi Amerika, Revolusi Industri, dan Revolusi Perancis. Ketiga revolusi itu
berpengaruh ke seluruh dunia. Gejolak Abad revolusi itu menggugah para ilmuwan
pada pemikiran bahwa perubahan masyarakat harus dapat dianalisis.
Sejak abad ke-19, sejumlah ilmuwan menyadari perlunya secara khusus
mempelajari kondisi dan perubahan social. Para ilmuwan berupaya membangun suatu
teori sosial berdasarkan ciri-ciri hakiki masyarakat pada tiap tahap
peradaban manusia. Untuk membangun teori itu, perhatian mereka tercurah
pada perbandingan masyarakat dan peradaban
manusia dari masa ke masa.
Ilmuwan yang sampai sekarang diakui sebagai Bapak Sosiologi adalah Auguste
Comte. Rintisan Comte mendapat sambutan luas, tampak dari tampilnya
sejumlah ilmuwan besar sosiologi antara lain : Pitirin A Sorookin, Herbert
Spencer, Karl Marx, Emile Durkheim,George Simmel dan Max Weber.
C.
Objek
Kajian Sosiologi
Objek
kajiannya adalah tentang perilaku sosial individu maupun kelompok individu
dalam masyarakat. Objek kajian sosiologi ini senantiasa bersifat aktual karena
masyarakat terus-terus mengalami proses sosial dan perubahan-perubahan dalam
struktur dan pola interaksinya.
D. KONSEP-KONSEP DASAR
DALAM SOSIOLOGI
a. Masyarakat
Menurut para ahli :
• Prof.Selo Soemardjan,masyarakat adalah sekumpulan
orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan (sebagai pedoman
hidupnya).
•Prof.Koentjaranigrat, masyarakat adalah kesatuan hidup
manusia yang berinteraksi menurut sistemadat istiadat tertentu yang bersifat
kontinue dan terikat oleh rasa identitas bersama (yaitu kebudayaan).
b. Interaksi Sosial
Adalah
hubungan dan pengaruh timbale balik antar individu, antar individu dan kelompok
dan antar kelompok.
c. Sosialisasi
Sosialisasi
merupakan proses individu belajar berinteraksi di tengah masyarakat.Melalui
proses sosialisasi ,seorang individu akan memperoleh pengetahuan,nilai-nila dan
norma-norma yang akan membekalinya dalam proses pergaulan.
d. Perilaku Menyimpang
Merupakan
bentuk perilaku masyarakat yang tidak sesuai dengan norma dan nilai yang
berlaku.
e. Pengendalian Sosial
Setiap masyarakat menginginkan
adanya suatu ketertiban agar tata hubungan antarwarga masyarakat dapat berjalan
secara tertib dan lancar,untuk kepentingan ini masyarakat membuat norma sebagai
pedoman yang pelaksanaannya memerlukan suatu bentuk pengawasan dan
pengendalian.
f. Perubahan Sosial Budaya
Adalah semua bentuk perubahan
struktur sosial dan budaya termasuk semua corak kebudayaannya.
E. KONSEP-KONSEP TENTANG REALITAS
BUDAYA
a. Kemiskinan
b. Kebodohan
c. Kesenjangan sosial
d. Kesenjangan budaya
e. Status dan Peran
F. HUBUNGAN ANTARA BERBAGAI KONSEP
REALITAS SOSIAL BUDAYA
Berikut adalah beberapa contoh hubungan
antara fenomena sosial yang satu dengan fenomena sosial yang lain dalam
kehidupan realitas sosial budaya:
a. Kemiskinan
dan Kebodohan
Kemiskinan dan
kebodohan adalah dua fenomena yang berkaitan timbal balik. Kemiskinan
menyebabkan kebodohan selanjutnya kebodohan kembali menyebabkan
kemiskinan.adapun solusi dari kemiskinan dan kebodohan adalah meningkatkan mutu
pendidikan, meningkatkan kesempatan untuk memperoleh pendidikan, memberikan bantuan
modal,dll.
b. Modernisasi
dan Kesenjangan sosial
Modernisasi merupakan
upaya pembaharuan dengan mengubah pola pikir irrasional tradisional menjadi
rasional modern.Proses modernisasi terlihat seperti meningkatnya pengetahuan
ilmu dan tekhnologi yang menghasilkan industri dan peralatan modern. Dengan
perkembangan ini menyebabkan pendapatan orang kaya semakin meningkat sebaliknya
orang miskin malah terdesak oleh perkembangan tersebut. akibatnya menyebabkan
kesenjangan sosial.
c. Status dan Peran
Status merupakan posisi seseorang di tengah masyarakat.
Setiap orang mempunyai lebih dari satu status dan tiap-tiap status menuntut
peranan yang berbeda-beda.
G. Metodologi Sosiologi
Sebagai metode sosiologi menggunakan metode ilmiah
dalam mempelajari gejala-gejala alamiah
khususnya gejala kemasyarakatan. Tekhnik dasar dalam metode ilmiah adalah
observasi ilmiah atau penalaran. Menurut Paul B Horton tekhnik riset tersebut
antara lain :
a.
Study cross-section dan longitudinal
Study cross-section adalah suatu pengamatan yang meliputi suatu daerah yang
luas dan dalam jangka waktu tertentu.Sedangkan studi longitudinal adalah suatu
studi yang berlangsung sepanjang waktu yang menggambarkan suatu kecenderungan
atau serangkaian pengamatan sebelum dan sesudahnya.
b. Eksperimen laboratorium dan eksperimen lapangan
Pada eksperimen laboratorium, subjek orang dikumpulkan di dalam suatui tempat
atau laboratorium kemudian diberi pengalaman sesuai dengan yang diinginkan sang
peneliti kemudian dicatat dan ditarik kesimpulan-kesimpulan. Penelitian
eksperimen lapangan adalah pengamatan yang dilakukan di luar laboratorium di
mana peneliti memberikan pengalaman-pengalaman baru kepada objek secara umum kemudian
diamati hasilnya.
c. Penelitian pengamatan
Penelitian ini hampir sama dengan eksperimen, tetapi dalam penelitian ini kita
tidak mempengaruhi terjadinya suatu kejadian.
Menurut Soerjono Soekanto, metode yang
digunakan adalah :
a.
Metode Kualitatif, yang mengutamakan bahan atau hasil pengamatan yang sukar
diukur dengan angka-angka, meskipun kejadian itu nyata dalam masyarakat, antara
lain :
1.
Metode histories, adalah metode yang mempergunakan analisis atas
peristiwa-peristiwa dalam masa silam untuk merumuskan prinsip-prinsip umum.
2.
Metode Komparatif, adalah metode yang mementingkan perbandingan antara
bermacam-macam masyarakat beserta bidang-bidangnya untuk mengetahui perbedaan,
persamaan,dan sebab-sebabnya.
3.
Metode studi kasus, adalah metode pengamatan tentang suatu keadaan, kelompok,
masyarakat setempat, lembaga maupun individu.
b. Metode Kuantitatif, yang mengutamakan bahan keterangan
dengan angka-angka sehingga gejala yang diteliti
dapat diukur dengan menggunakan skala, indeks dan
formula. Antara lain :
1. Metode deduktif, yaitu metode yang
dimulai dari hal-hal yang berlaku umum untuk menarik kesimpulan yang khusus.
2. Metode induktif, yaitu metode yang
mempelajari suatu gejala khusus untuk mendapatkan kesimpulan yang bersifat
umum.
3. Metode empiris, yaitu suatu metode
yang mengutamakan keadaan-keadaan nyata di dalam masyarakat.
4.
Metode rasional, yaitu suatu metode yang
mengutamakan penalaran dan logika akal sehat untuk mencapai pengertian tentang
masalah kemasyarakatan.
5.
Metode fungsional, yaitu metode yang dipergunakan untuk menilai kegunaan
lembaga-lembaga social masyarakat dan struktur social masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar